Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Idola K-pop seperti Sulli Rentan Masalah Kejiwaan, Ini Kata Pakar

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Artis Korea Sulli. Instagram
Artis Korea Sulli. Instagram
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus kematian aktris dan penyanyi Korea, Sulli, pada Senin, 14 Oktober 2019, membuka mata banyak orang bahwa industri hiburan rentan masalah kejiwaan, termasuk depresi dan kecemasan.

Dokter Yonsei Bom Psychiatry Seoul Korea Selatan, Park Jong-seok, mencatat banyak selebritas yang memulai debut pada usia muda menderita depresi dan kegelisahan karena mereka harus hidup di depan publik.

"Mereka bisa rentan jika mereka mendapat terlalu banyak perhatian. Mereka melewati masa remaja tanpa merasakan pengalaman memiliki sahabat dengan kelompok sebaya," kata Jong-seok seperti dilansir The Korea Times, Rabu, 16 Oktober 2019.

Menurut Jong-seok, para selebritas itu sering tampil di depan publik yang menyebabkan mereka kurang percaya diri, mengalami ketidakstabilan emosional, perilaku obsesif, dan ketidakmampuan untuk beradaptasi.

"Mereka merasa hampa karena tidak memiliki cukup waktu bersama keluarga dan teman-teman mereka. Obsesi untuk berhasil dan bertahan dalam persaingan ekstrem juga dapat mengarah pada inferioritas kompleks," katanya.

Jong-seok mencontohkan kasus kematian yang terjadi pada Sulli yang memulai karir sebagai aktor cilik pada 2005. Usia Sulli ketika itu masih 11 tahun.

Kemudian pada tahun yang sama, Sulli lulus audisi sebagai pemagang dalam agensi K-Pop SM Entertainment. Semenjak itu, dia tinggal di asrama bersama para pemagang lain yang lebih tua.

Pada 2009, Sulli bergabung dengan grup idola f(x) saat berusia 15 tahun. Berselang lima tahun berlalu atau pada Juli 2014, Sulli mengumumkan rehat sementara (hiatus) berkarir dalam industri musik karena diserang komentar jahat dan rumor yang tidak berdasar.

Saat hiatus, dia mengalihkan fokusnya ke bidang akting serta memulai karir musik solo.

Masalah kesehatan mental tidak hanya dialami Sulli. Sebelumnya, salah satu personel grup idola K-Pop TWICE, Mina, harus menghentikan sementara karier dalam industri musik karena tekanan psikologis dan kecemasan yang ekstrem.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mina tidak bisa berpartisipasi dalam album terbaru grup karena dia didiagnosis menderita gangguan kecemasan.

Selain mereka, ada Taemin dari grup SHINee yang pernah mengaku tertekan karena harus memenuhi keinginan para penggemar yang terus meningkat.

"Aku harus mengatur diriku sendiri karena tidak ada privasi dalam hidupku dan aku harus selalu berhati-hati untuk tidak mendapat masalah yang sulit. Tapi, itu sulit," kata Taemin dalam sebuah kesempatan.

Rekan Taemin di SHINee, Jonghyun bahkan sampai meregang nyawa pada Desember 2017. Sejumlah kritik muncul dan ditujukan kepada sistem managemen agensi SM Entertainment terkait kesehatan mental artis-artis mereka.

"SM Entertainment adalah agensi yang memperkenalkan budaya idola ke Korea pada 1990-an dan kemudian sistem itu menjadi standard untuk industri K-pop secara keseluruhan," kata seorang kritikus musik di Korea Selatan Kang Moon.

Menurut Moon, kasus bunuh diri yang meningkat di antara para idola menjadi "cambuk" bagi agensi untuk membantu mencegah kasus bunuh diri dan lebih memperhatikan kesehatan mental penyanyi mereka.

Jong-Seok menekankan depresi sebagian besar berasal dari kelelahan yang luar biasa dan penting untuk mendiagnosis para selebritas itu pada tahap awal sebelum menjadi lebih buruk.

Depresi bukan masalah sepele. Jika tidak ditangani segera, kondisi ini bisa memunculkan keinginan bunuh diri. Karena itu, jika mengalaminya atau mengenal orang-orang dengan tanda-tanda depresi, seperti mengisolasi diri, putus asa, dan sedih berlarut-larut, segera menghubungi psikolog atau psikiater terdekat. 

ANTARA 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Konferensi Pers di Polres Metro Jakarta Selatan, pada Senin, 29 April 2024, mengenai kasus Brigadir RA yang tewas di dalam mobil Alphard, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.


Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

3 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?


Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

3 hari lalu

Tempo Explain: Tanda Tanya di Balik Kematian Brigadir Ridhal Ali
Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan


Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

3 hari lalu

Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea dalam konferensi pers May Day di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat pada 1 Mei 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA


Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

3 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Manado. Dia ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard hitam dengan kepala tertembak, di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan, Kamis, 15 April 2024. Dok. Instagram
Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya


Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

3 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Manado. Dia ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard hitam dengan kepala tertembak, di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan, Kamis, 15 April 2024. Dok. Instagram
Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.


Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

4 hari lalu

Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea dalam konferensi pers May Day di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat pada 1 Mei 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

4 hari lalu

Pemilik rumah Indra Pratama yang menjadi lokasi tewasnya Brigadir RA dalam mobil Alphard, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu, 27 April 2024. ANTARA/Ilham Kausar
Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

Keterangan Indra Pratama sebagai pemilik rumah lokasi tewasnya Brigadir RA berbeda dengan keterangan Polda Sulut. Ridhal disebut sebagai ajudan.


Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

4 hari lalu

Kabid Humas Polda Sulut Kombes Michael Irwan Thamsil. ANTARA/HO-Humas Polda Sulut
Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

Brigadir RA yang disebut tewas bunuh diri dalam mobil Alphard selama ini jadi ajudan pengusaha sejak 2021. Tanpa izin dari pimpinan.